e premte, 15 qershor 2007





Ludruk, merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Pementasan ludruk Dapat disaksikan di hari tertentu di Surabaya Mall People Ammucement Park (THR) Jl.Kusuma Bangsa 110 atau Taman Budaya Cak Durasim Jl.Genteng Kali Jam 20.00 - 24.00 WIB.

Sumber :
Dinas Pariwisata

Read more...  
posted by Balladona Innocent at 10:45 e pasdites | 0 comments
Ludruk sebenarnya memiliki nilai kesenian yang sangat tinggi, dengan menjaga keaslian ditengah moderenisasi di Surabaya. Banyak orang yang menganggap bahwa ludruk itu kuno karena mayoritas penikmat ludruk adalah orang tua. Bagi kaum muda, ludruk kalah dengan internet, sinetron, dan sebagainya karena selain moderenisasi juga kelangkaan pementasan ludruk di Surabaya. Sebenarnya ludruk tidak kalah menariknya juga dengan komedi-komedi modern yang lain. Apalagi dengan menggunakan bahasa Suroboyoan dimana mayoritas penduduk Surabaya juga menggunakan bahasa Suroboyoan dalam kehidupan sehari-hari.


Di dalam pementasan ludruk biasanya berisi banyolan terutama banyolan Surabaya yang kasar dan kadang kisruh/nyeleweng. Jadi, bila diserap oleh penonton dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kedengarannya kasar dan buruk sekali. Selain bahasanya yang lucu juga pelakonnya yang didominasi kaum pria. Bagaimana tidak lucu jika seorang pria memerankan tokoh wanita dimana biasanya wanita suaranya melengking dengan seorang pria yang suaranya ngebass. Selain pada pita suara juga pada kelakuan. Biasanya wanita itu lembut, lentik dengan pria yang tomboy. Itu juga menjadi hal yang lucu karena biasanya jika seorang pria menjadi wanita sedangkan pria tersebut maco. Maka akan menimbulkan tawa secara tak sadar. Dan bila seorang pria yang sering melakonkan tokoh wanita, kemudian dia tidak kuat iman, dia bisa akan menjadi bencong.
Itulah sisi positif dan sisi negative sebuah ludruk

Read more...  
posted by Balladona Innocent at 9:33 e pasdites | 0 comments
In my opinion, ludruk is typical drama artistry in East Java, specially Surabaya. Show by a above artistry group a podium with its story is dominant or typical that is everyday life story but sometimes there is also telling a story about struggle, empire, and others. A ludruk is usually accompanied with the music gamelan and opened by dance remo. Dialogue / monologue of at ludruk in character amuse and make the people laughed, it is not strange at staging ludruk always there is parikan. Its Ianguage is communicative at ludruk ( usually use the harsh Ianguage suroboyoan and also refine), making ludruk is easy to understood by everybody Surabaya of[is inclusive of worker bakso, pedicab worker, till lord mayor.
Ludruk opened by dance remo and accompanied by gamelan with all pesindennya. All pelakon which I know nothing that woman, all conducted by a man clan. Even stage manager, dancer remo, and player gamelan consisted of by the man clan. Only some just woman becoming pesinden. Ludruk usually show at night ( above at nine night). group Ludruk in Surabaya this time which I know is ludruk of[is Mega- Culture, Orjag ( people jagir), Cultural Dawn, Cultural Rhythm, Devoted of Glorious Kindness, Sesomnate the Tribrata and ludruk of University of Adi of Nature Surabaya. And which I have ever visited is ludruk of[is Mega- Culture which have station to in road;street of Pulo Wonokromo itupun [of] when me there is activity of Study Tour SMP first class, about three year ago. Hitherto, grup ludruk of[is Mega- Culture still eksis. This matter is proved by when I go the the ketempat on Friday, 15 June 2007. Even before that, ( thursday) is stage in Building of Cak Durasim.






Ludruk menurut saya adalah kesenian drama yang khas di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Dipentaskan oleh sebuah kelompok kesenian di atas sebuah panggung dengan ceritanya yang khas atau dominan yaitu cerita kehidupan sehari-hari tetapi terkadang ada juga yang bercerita tentang perjuangan, kekerajaan, dan lain sebagainya. Sebuah ludruk biasanya diiringi dengan musik gamelan dan dibuka oleh tari remo. Dialog/ monolog pada ludruk sifatnya menghibur dan membuat orang tertawa, tak heran pada pementasan ludruk selalu ada parikan. Bahasanya yang komunikatif pada ludruk (biasanya menggunakan bahasa suroboyoan kasar maupun halus), membuat ludruk mudah dimengerti oleh semua orang Surabaya termasuk tukang bakso, tukang becak, hingga wali kota.
Ludruk dibuka oleh tari remo dan diiringi oleh gamelan dengan para pesindennya. Para pelakon yang saya ketahui tidak ada yang wanita, semua dilakukan kaum pria. Bahkan sutradara, penari remo, dan pemain gamelan terdiri dari kaum pria. Hanya beberapa wanita saja yang menjadi pesinden. Ludruk biasanya dipentaskan pada malam hari (di atas pukul sembilan malam). Kelompok ludruk di Surabaya sekarang ini yang saya ketahui adalah ludruk Mega Budaya, Orjag (orang jagir), Fajar Budaya, Irama Budaya, Setia Budi Jaya, Gema Tribrata dan ludruk Universitas Adi Buana Surabaya. Dan yang pernah saya kunjungi adalah ludruk Mega Budaya yang bermarkas di jalan Pulo Wonokromo itupun ketika saya ada kegiatan Study Tour SMP kelas satu, sekitar tiga tahun yang lalu. Sampai sekarang, grup ludruk Mega Budaya masih eksis. Hal ini dibuktikan ketika saya pergi ketempat tersebut pada hari Jumat, 15 Juni 2007. Bahkan sebelum itu, (kamis) mereka pentas di Gedung Cak Durasim.

Read more...  
posted by Balladona Innocent at 9:31 e pasdites | 0 comments

Koyoke, kesenian ludruk iki pancen apik gawe aku. Aku duwe kepinginan yok apo lek nang sekolahku, ludruk ambek gamelan didadekno pelajaran ekstra. Soale sekolahku (SMA Negeri 11) isih nanggone kawasan Suroboyo nang endi akeh-akehe murid-muride nggawe boso Suroboyoan lek ngomong karo konco. Sak jane, nang SMA Negeri 11 wis onok fasilitas sing ndukung koyok koleksi gamelan ambek gedung sing lengkap karo panggunge. Mek kurang sosialisasi wae. Lek misale SMA Negeri 11 iki onok ludruk, yo wes pasti bedo karo sekolah liyane ambek otomatis dadi terkenal. Gak koyok saiki, lek ditakok’i SMA 11 nang endi yo….Rasane yok opo ngono yo.. opo’o sekolahe awak dewe durung pati dikenal masyarakat luas. Lek misale onok ludruk, sekolahe awak dewe pasti dikenal akeh masyarakat.
ARTINYA...


Sepertinya kesenian ludruk sangat menarik bagi saya. Saya memiliki keinginginan bagaimana jika di sekolah saya, ludruk dan gamelan dijadikan ekstrakurikuler. Karena sekolah saya (SMA Negeri 11 Surabaya) masih berada di kawasan Surabaya dimana mayoritas murid-muridnya berbahasa Suroboyoan jika berbicara sesama teman. Sebenarnya di SMA Negeri 11 sudah ada fasilitas yang mendukung seperti beberapa koleksi gamelan dan gedung yang dilengkapi panggung. Hanya saja kurang sosialisasi saja. Jika SMA Neheri 11 ada sebuah ludruk, maka pasti akan berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain dan otomatis menjadi terkenal. Tidak seperti sekarang, jika ditanya SMA Neheri 11 itu dimana ya.. Rasanya gimana ya kenapa sekolah kita belum dikenal masyarakat luas. Mungkin dengan ludruk, sekolah kita akan dikenal banyak masyarakan luas

Read more...  
posted by Balladona Innocent at 9:29 e pasdites | 0 comments
Surabaya, Kompas - Setelah Pemerintah Kota Surabaya selama dua hari mempergelarkan ludruk di Gedung Ketoprak, Taman Hiburan Rakyat (THR), Surabaya, kali ini giliran Taman Budaya Jawa Timur mengemas sajian yang sama bertitel "Sepekan Ludruk" mulai hari Kamis malam hingga hari Minggu (25/5) di Pendopo Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya.

Pergelaran sepekan ludruk yang diselenggarakan oleh lembaga seni budaya pemerintah ini pada gelaran pertamanya akan menampilkan pertunjukan ludruk kolaborasi dari seniman-seniman ludruk Karya Budaya (Mojokerto), Irama Budaya (Surabaya), dan Mega Budaya (Surabaya).




Kepala Seksi Penyajian Taman Budaya Jawa Timur Basuki kepada Kompas, Rabu, mengatakan, pertunjukan ludruk gabungan yang hendak dipertontonkan untuk warga masyarakat itu hasil dari geladi seni pertunjukan ludruk yang diselenggarakan oleh Kepala Seksi Pengembangan TBJT.

"Harapan kami, dari pertunjukan ludruk kolaborasi dari hasil geladi seni pertunjukan ludruk itu ada inovasi-inovasi baru," katanya. Gelar sepekan ludruk ini akan pula dimeriahkan dengan komunitas ludruk anak-anak dari SD Muhammadiyah XI Surabaya, komunitas ludruk remaja dari SMU Negeri 21 Surabaya, dan ludruk RRI Surabaya serta Mega Budaya Surabaya.

"Ludruk anak-anak dari SD Muhammadiyah XI Surabaya akan menampilkan lakon Garing-garinge Godong Tebu, ludruk remaja dari SMU Negeri 21 dengan lakon Sarip Tambak Oso. Sementara untuk ludruk yang lain, saya belum terima konfirmasi mengenai cerita lakonnya," kata Basuki.

Basuki mengatakan, pergelaran ludruk kali ini sudah merupakan program setelah tahun lalu menggelar kesenian tradisi wayang. "Kali ini memang giliran kesenian tradisi ludruk, dan angan-angannya setiap tahun secara bergiliran menampilkan kesenian-kesenian tradisi yang lainnya," ujarnya.

Menyoal tentang konsistensi sekaligus eksistensi ludruk kolaborasi hasil geladi seni pertunjukan ludruk, Basuki mengatakan, amat bergantung pada seniman ludruk bersangkutan.

Meskipun demikian, pihaknya menaruh pengharapan agar ludruk kolaborasi itu menjadi sebuah komunitas ludruk yang inovatif dan memberikan penawaran-penawaran baru. "Selain massal, seni pertunjukan ludruk bentuknya bisa juga minimalis, padet, satu-dua jam, dan luwes," ujarnya. (TIF)

Read more...  
posted by Balladona Innocent at 9:24 e pasdites | 0 comments
e mërkurë, 13 qershor 2007
blm ad ad ap2

Read more...  
posted by Balladona Innocent at 11:14 e pasdites | 0 comments